Menu

Mode Gelap
Desak Copot Oknum Anggota DPRD Pandeglang Fraksi PKS, Ini Empat Tuntutan ABR Tampung Keluhan Warga, Ketua DPRD Pandeglang Datangi Konstituen Puluhan Wartawan Tuntut Keterbukaan Penggunaan Anggaran Pemkab Indramayu Dimyati Sebut Penanganan Kemiskinan Perlu Data Akurat, Kolaborasi dan Sinergi Andra Soni Optimis Provinsi Banten Swasembada Pangan, Berikut Target Tanamnya Tampung Aspirasi, Wakil Ketua II DPRD Pandeglang: Masyarakat Minta Perbaikan Jalan

Kancah Publik

Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemerintah Dorong Petani Gunakan Metode IPHA

badge-check


					Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemerintah Dorong Petani Gunakan Metode IPHA Perbesar

Metode Irigasi Pertanian Hemat Air (IPHA) mampu meningkatkan hasil pertanian hingga 11,4 ton per hektare dibandingkan dengan metode konvensional. Untuk itu pemerintah terus mendorong agar petani beralih ke metode IPHA.

Selain meningkatkan hasil pertanian, metode IPHA juga menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani selama menggarap lahan sawahnya.

Peningkatan produksi hasil pertanian menggunakan metode IPHA dibuktikan dengan panen perdana yang dilakukan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dan Bupati Indramayu Lucky Hakim, di Desa Cikedung Lor Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu, Selasa (22/4/2025).

Lokasi Panen perdana merupakan lahan sawah yang berada di daerah irigasi rentang BBWS Cimanuk Cisanggarung. Di wilayah Kabupaten Indramayu luas lahan yang dijadikan demplot saat ini berada di 121 Desa dengan luas lahan mencapai 242,65 hektare.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan, pengurangan biaya produksi dengan metode IPHA ada pada pengurangan bibit jika pada metode konvensional menggunakan 25-30 kilogram per hektare maka dengan IPHA hanya membutuhkan 10 kilogram per hektare. Kemudian penggunaan genangan air jika pada konvensional antara 7-10 sentimeter sedangkan IPHA hanya membutuhkan 2-3 sentimeter.

“Hari ini kita saksikan bersama bahwa hasil padi dari metode IPHA ini meningkat tajam menjadi 10-11 ton per hektare. Kita sinergikan dengan Kementerian Pertanian untuk dilakukan duplikasi di berbagai daerah lainnya di Indonesia,” ungkap Menteri Dody.

Bupati Indramayu Lucky Hakim mengatakan, metode IPHA yang yang diterapkan saat ini mencoba untuk diterapkan di desa-desa lainnya karena penggunaan air untuk sawah harus diatur. Pertanian di hilir Indramayu juga harus mendapatkan perhatian sehingga dengan metode ini sawah yang ada di hilir (wilayah 3) bisa menikmati air.

“Hari ini sudah dilihat contohnya bahwa dengan metode IPHA hasilnya meningkat luar biasa sekaligus menekan biaya produksinya. Mudah-mudahan petani kita bisa beralih dari konvensional ke IPHA demi kesejahteraan petani,” kata Lucky Hakim.

Sementara itu anggota Komisi V DPR RI, Daniel Muttaqien Syaefuddin mengungkapkan, pihaknya terus meminta kepada Kementerian PU untuk memaksimalkan sistem irigasi yang melintasi Kabupaten Indramayu dan Cirebon.

“Kenapa, pasalnya, di kedua daerah ini pertanian sangat diandalkan menjadi lumbung pangan nasional di Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan burung hantu untuk menanggulangi hama tikus yang ada di daerah tersebut.***

Penulis: Yan/Red

Baca Lainnya

Waspada Aksi Penipuan Jual Beli di Jejaring Media Sosial

23 April 2025 - 17:42 WIB

Wamendagri Pantau PSU Pilbup Serang

19 April 2025 - 19:12 WIB

Perkuat Kapasitas Akademik, Umma Banten bersama IMDE Teken Nota Kerjasama Penguatan Pendidikan dan Riset

18 April 2025 - 10:57 WIB

Hadiri RUPST BJB, Wagub Banten Dimyati Dorong Kerjasama BJB dan Bank Banten

16 April 2025 - 21:37 WIB

DK-PWI Menang atas Gugatan Perdata Kasus Cash Back

14 April 2025 - 23:14 WIB

Trending di Kancah Publik