Pada triwulan satu tahun 2025 untuk realisasi investasi di Kabupaten Pandeglang baru mencapai Rp193 miliar dari target tahunan sebesar Rp358 miliar atau baru sekitar 0,62 persen.
Menurut Adi Wahyudi selaku Pejabat Fungsional Penata Perizinan Ahli Muda pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pandeglang, bahwa rendahnya capaian tersebut karena pola pelaporan yang belum sepenuhnya masuk.
“Ya bisa dikatakan masih rendah karena masih di triwulan pertama. Karena laporan itu ada yang tiga bulan sekali dan enam bulan sekali. Jadi kemungkinan menyusul di triwulan kedua,” ungkap Adi Wahyudi kepada media, Selasa (27/05/2025).
Adi mengatakan, pihaknya mencatat sejumlah sektor yang mendominasi investasi di daerah tersebut. Di antaranya adalah sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, industri logam dasar, industri kimia dan farmasi, perdagangan dan reparasi, industri makanan, serta jasa lainnya.
“Yang tak kalah penting adalah menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi para investor. Jangan sampai baru mau mulai investasi, sudah diganggu oleh oknum-oknum tertentu,” katanya.
Diakuinya, bahwa gangguan dari oknum kerap menjadi kendala yang membuat investor akhirnya mundur.
“Nah itu yang sering terjadi. Kita baru mulai, sudah begini. Akhirnya mereka hengkang, keluar dari kita. Ini juga harus ditunjang dengan ketegasan dari Pemda dalam memberikan kepercayaan kepada investor,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemkab Pandeglang terus berupaya menarik minat investor dengan melakukan promosi dan menonjolkan potensi strategis wilayahnya.
“Promosi pun dilakukan untuk menunjukkan bahwa Pandeglang memiliki kawasan yang potensial untuk investasi dengan kemudahan perizinan yang kita berikan,” tandasnya.
Dijelaskannya, investor yang sudah tertarik dengan prospek di Pandeglang. Salah satunya adalah rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di wilayah selatan Pandeglang.
“Sudah ada beberapa yang sedang melakukan uji angin. Artinya minat itu ada, tinggal kita jaga dan dorong agar terealisasi,” terangnya.
Adi menambahkan, pihaknya akan terus memantau laporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk melihat pertumbuhan realisasi investasi.
“Kita selalu berikan keyakinan dan kemudahan kepada investor. Makanya setiap OPD teknis harus bisa meyakinkan agar mereka mau menggelontorkan dananya ke Pandeglang,” pungkasnya.***
Penulis: Red