Di tengah sorotan wacana pinjaman daerah, Bupati Pandeglang Hj Rd Dewi Setiani tampil dengan kepemimpinan yang visioner dan penuh empati, menegaskan bahwa kemandirian fiskal melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah kunci untuk mempercepat pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
Pinjaman daerah, katanya, bukanlah prioritas, melainkan opsi terakhir yang akan dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian.
“Dengan semangat gotong-royong, kami ingin membangun Pandeglang yang mandiri, bukan bergantung pada utang. PAD adalah jalan cerah untuk mewujudkan infrastruktur yang kokoh, layanan publik yang prima, dan kesejahteraan yang merata,” ujar Dewi dengan penuh keyakinan di Pendopo Pandeglang, Selasa (15/4/2025). Nada optimistisnya menyulut semangat, mencerminkan tekad untuk menjawab tantangan dengan solusi yang berkelanjutan.
Wacana pinjaman daerah mencuat seiring kebutuhan mendesak untuk memperbaiki infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang 2023, dari 723,03 kilometer jalan kabupaten, hanya 410,23 kilometer dalam kondisi baik. Sebanyak 173 kilometer rusak berat, 85,10 kilometer rusak sedang, dan 54,7 kilometer rusak ringan. Rekonstruksi 150 kilometer jalan diperkirakan menelan biaya Rp750 miliar, sementara perbaikan jembatan membutuhkan sekitar Rp600 miliar.
Tantangan makin berat dengan pemangkasan dana transfer daerah sebesar Rp107,4 miliar dari APBD Rp2,8 triliun pada 2025, akibat efisiensi anggaran dari Kementerian Keuangan. Sejumlah proyek infrastruktur pun terpaksa ditunda. Namun, Dewi menegaskan bahwa Pemkab Pandeglang tidak hanya bertahan, tetapi bergerak maju dengan inovasi.
“Kami tidak menyerah pada keterbatasan. Kami menciptakan solusi dengan menggandeng mitra swasta, memanfaatkan program pusat, dan memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten. Pandeglang harus mendapat dukungan maksimal untuk bangkit,” imbuhnya .
Ia juga mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggali potensi lokal, seperti wisata Tanjung Lesung, serta memperkuat UMKM sebagai mesin penggerak PAD.
Pada rapat terbatas Satgas Optimalisasi PAD dan Satgas Pengendalian serta Penertiban Perizinan di ruang oproom Bappeda, Senin (14/4/2025), Dewi memimpin dengan visi yang tajam. Didampingi Wakil Bupati Iing Andri Supriadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan para Kepala OPD.
Pada kesempatan itu ia menyerukan sinergi dan kreativitas untuk memaksimalkan sumber pendapatan daerah.
“Saya ingin OPD bergerak cepat, berpikir out-of-the-box. Manfaatkan potensi pariwisata, pertanian, dan UMKM dengan pendekatan berbasis teknologi. Perbarui data wajib pajak, awasi kepatuhan pajak kendaraan dinas. Setiap potensi harus kita optimalkan,” tegas Dewi, disambut anggukan antusias dari peserta rapat. Sorot matanya mencerminkan determinasi untuk membawa perubahan nyata.
Bupati memperkuat pesan tersebut dengan senyum optimistis. “Pinjaman bukanlah jalan utama. Bersama Ibu Bupati, kami berkomitmen memperkuat PAD untuk Pandeglang yang lebih maju. Ini perjuangan bersama demi kesejahteraan rakyat,” ucapnya, menegaskan kolaborasi yang solid di bawah kepemimpinan mereka.
Dewi juga menggagas transformasi digital untuk mendukung transparansi dan efisiensi. Aplikasi pajak online menjadi salah satu terobosan, disertai pelatihan intensif bagi SDM OPD agar mahir mengelola teknologi dalam pendataan dan pengawasan pajak.
“Teknologi adalah jembatan menuju pelayanan yang cepat dan akuntabel,” ungkapnya, menunjukkan visi modern dalam tata kelola pemerintahan.
Rapat tersebut turut membahas implementasi UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Kepala Bapenda Pandeglang menyatakan kesiapan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Banten, memastikan strategi peningkatan PAD berjalan mulus dan berdampak nyata.
Dengan gaya kepemimpinan yang mencerdaskan dan penuh kehangatan, Dewi mengajak masyarakat Pandeglang untuk bergandengan tangan.
“Pandeglang adalah milik kita semua. Mari wujudkan infrastruktur yang lebih baik, layanan publik yang memudahkan, dan kesejahteraan yang menyentuh setiap lapisan masyarakat. Dengan kerja keras, doa dan kolaborasi, saya yakin kita bisa,” tuturnya, suaranya penuh harap, memicu gelora semangat di antara hadirin.
Transparansi menjadi pilar utama Pemkab Pandeglang. “Kami akan selalu terbuka, mendengar aspirasi masyarakat, dan memastikan setiap keputusan diambil untuk kepentingan bersama,” janji Dewi, mengakhiri pernyataan dengan pesan yang menggugah.
Di bawah kepemimpinan Dewi Setiani dan Iing Andri Supriadi, Pandeglang melangkah dengan penuh percaya diri. Dengan fokus pada kemandirian fiskal, inovasi yang berpijak pada potensi lokal, dan kolaborasi yang kokoh, kabupaten ini menatap masa depan yang lebih cerah—menuju Pandeglang yang mandiri, sejahtera, dan membanggakan.***
Penulis: Red