Menu

Mode Gelap
Dimyati Sebut Penanganan Kemiskinan Perlu Data Akurat, Kolaborasi dan Sinergi Andra Soni Optimis Provinsi Banten Swasembada Pangan, Berikut Target Tanamnya Tampung Aspirasi, Wakil Ketua II DPRD Pandeglang: Masyarakat Minta Perbaikan Jalan Lima Lembaga Keagamaan di Pandeglang Dapat Bantuan Dana Hibah Waspada Aksi Penipuan Jual Beli di Jejaring Media Sosial Bupati Dewi: DPD Tani Merdeka Indonesia Harus Jadi Pelopor Bagi Petani

Kilas Daerah

Dimyati Sebut Penanganan Kemiskinan Perlu Data Akurat, Kolaborasi dan Sinergi

badge-check


					Dimyati Sebut Penanganan Kemiskinan Perlu Data Akurat, Kolaborasi dan Sinergi Perbesar

Dalam penanganan kemiskinan pemerintah perlu memiliki data yang akurat. Perlu kolaborasi dan sinergi para pihak dalam penanganan kemiskinan.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah pada Dialog Kebangsaan dengan tema Sinergi Kolaborasi dalam Program Pengentasan Kemiskinan serta Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kampus Sindangsari, Pabuaran, Jl Raya Palka Km 3, Sindangsari, Kabupaten Serang, Rabu (23/4/2025).

Menurutnya dalam penanganan kemiskinan setidaknya ada lima pihak yang harus berkolaborasi dan sinergi. Pihak pertama adalah pemerintah yang harus punya data yang akurat dalam menyelesaikan permasalahan. Kedua adalah para pemangku kepentingan bisa betul betul bersama menyelesaikan. Ketiga adalah masyarakat. Keempat adalah akademisi dengan kajian-kajiannya. Serta kelima adalah media sosial untuk menyuarakan.

Dalam penanganan kemiskinan, tegas Dimyati, program tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.

Dikatakan, saat berkeliling Provinsi Banten, dirinya mulai menyisir.
Jangan sampai ada rumah tidak layak huni (RTLH), jangan sampai ada orang sakit tidak diobati, jangan sampai ada orang yang kelaparan, jangan sampai ada anak yang tidak sekolah, jangan sampai ada gembel pengamen (gepeng) di perempatan lampu merah, hingga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Semoga kedatangan Pak Wamensos menambah spirit penanganan kemiskinan di Provinsi Banten,” ucap Dimyati.

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono tekankan data yang akurat dalam penanganan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Dikatakan, pada September 2024, persentase penduduk miskin Indonesia sebesar 8,57 persen. Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,06 juta jiwa atau 8 538 583 keluarga. Sebanyak 52,45 persen penduduk miskin ada di Pulau Jawa. Mayoritas bekerja di sektor pertanian.

Dalam penanganan kemiskinan, jelas Wamen Agus Jabo, Kementerian Sosial RI menyeimbangkan antara bantuan langsung dan pemberdayaan terhadap masyarakat miskin.***

Penulis: Red

Baca Lainnya

Andra Soni Optimis Provinsi Banten Swasembada Pangan, Berikut Target Tanamnya

23 April 2025 - 20:02 WIB

Tampung Aspirasi, Wakil Ketua II DPRD Pandeglang: Masyarakat Minta Perbaikan Jalan

23 April 2025 - 19:27 WIB

Lima Lembaga Keagamaan di Pandeglang Dapat Bantuan Dana Hibah

23 April 2025 - 18:36 WIB

Bupati Dewi: DPD Tani Merdeka Indonesia Harus Jadi Pelopor Bagi Petani

23 April 2025 - 17:23 WIB

Atasi Sengketa Tanah, Pemkab Pandeglang Bentuk Satgas Reforma Agraria

22 April 2025 - 22:14 WIB

Trending di Kilas Daerah