Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terus mendorong Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Oleh sebab itu, masyarakat Desa Manglid diberikan bantuan benih ikan dan diajarkan cara membudidaya ikan.
“Hari ini kita di Desa Manglid Kecamatan Cibitung untuk mengedukasi warga tentang pentingnya konsumsi ikan yang banyak mengandung protein bagus untuk dikonsumsi,” ujar Bupati Pandeglang Dewi Setiani pada acara Gemarikan di Desa Manglid Kecamatan Cibitung, Selasa (29/4/2025).
Demi meningkatkan kegemaran masyarakat untuk makan ikan, kata Dewi, pemerintah memberikan bantuan benih dan peralatan budidaya ikan dirumah.
“Nanti bisa membudidayakan sendiri. Ikannya dirubah, kita bantu budidaya ikan dalam ember (Budikamber), ikannya nanti ikan lele,” imbuhnya.
Menurutnya, konsumsi ikan harus terus bukan hanya hari ini saja. Dan ikan yang dapat dikonsumsi bukan ikan laut saja, melainkan semua jenis ikan.
“Bisa ikan lele, ikan emas, ikan nila, dan jenis ikan lainnya. Saya senang bersama warga disini bisa bareng-bareng makan ikan,” tukasnya.
Lebih lanjut Bupati Dewi mengatakan, ikan merupakan sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan anak, karena ikan kaya akan protein, omega-3 dan vitamin D.
“Anak yang tidak makan ikan, pertumbuhannya terhambat baik tumbuh kembang badan maupun otaknya. Maka mereka mungkin akan mengalami kekurangan nutrisi yang terkandung dalam ikan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang Uun Junandar mengatakan, tahun ini ada 4 Kecamatan yang menjadi sasaran untuk mendorong budaya Gemarikan. Empat Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cibitung, Carita, Sukaresmi dan Majasari.
“Empat kecamatan sasaran titu diantaranya ditemukan kasus stunting, jadi harus didorong untuk gemar makan ikan,” ungkapnya.
Uun juga menyampaikan target angka konsumsi ikan Kabupaten Pandeglang tahun 2025 sebanyak 45 kg perkapita. Jumlah ini menurutnya, meningkat dari tahun 2024 yang hanya 42 kg perkapita pertahun.
“Kita sampling di 4 kecamatan melibatkan 2 Desa setiap kecamatan, dan 10 kepala keluarga setiap desa. Sampling ini dilakukan selama dua bulan sekali,” imbuhnya.
“Untuk datanya akan diserahkan ke provinsi, nanti dari Provinsi dikirim ke pusat, selanjutnya kami nungu hasilnya,” singkatnya.***
Penulis: Red