Aparatur sipil negara (ASN) harus berpegang pada Pancasila sebagai norma dasar. Harus berdedikasi, berintegritas dan melayani.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah saat memberikan materi Wawasan Kebangsaan Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan X dan XI di Lingkungan Provinsi Banten Tahun 2025 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Banten Jl Lintas Timur AMD, Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Kamis (19/6/2025).
“Pemimpin yang Pancasilais dan berintegritas itu sangat dibutuhkan. Kalau Pancasilais berarti dia religius. Pemimpin yang religius disenangi oleh Allah SWT dan masyarakat,” ungkapnya.
“Pemimpin yang beradab, berakhlakul karima juga diperlukan,” tambahnya.
Ketiga, lanjut Dimyati, adalah pemimpin yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, persatuan dan kesatuan.
“Yang keempat adalah pemimpin yang dasarnya adalah dari perencanaan, pelaksanaan, hasil dan manfaatnya adalah dari rakyat untuk rakyat,” ungkap Dimyati.
“Dari semua yang ada outputnya adalah keadilan sosial. Kalau sudah keadilan sosial semua berarti sejahtera,” tambahnya.
Menurut Dimyati, hal itu harus ditambah berintegritas.
“Orang itu jujur, konsisten dan bertanggung jawab,” ucapnya.
Dikatakan Dimyati, kalau tidak Pancasilais, bermoral tapi bisa melenceng dari tujuan bangsa Indonesia. Kalau Pancasilais tapi tidak berintegritas, secara moral diragukan.
“Dua tema ini sangat penting dipadukan sehingga menjadi pemimpin yang Pancasilais dan berintegritas,” ucapnya.
“Semoga bisa melaksanakan Diklatpim 3 dengan baik dan bermanfaat bagi mereka ke depan,” pungkasnya.
Dalam laporannya, Kepala BPSDMD Provinsi Banten, Untung Saritomo mengatakan, diklat diikuti oleh 80 orang peserta dari Pemprov Banten dan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Banten.
“Lama pelatihan 105 hari kerja atau setara 908 jam pelajaran dengan metode blended learning,” singkatnya.***
Penulis: Red