Kebersamaan lintas instansi dalam mendukung program konservasi serta mengajak masyarakat ikut serta menjaga kelestarian alam menjadi kunci utama untuk menyelamatkan badak ujung kulon dari ancaman kepunahan.
Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hj Nuriah saat memberikan arahan kepada para peserta FGD World Rhino Day 2025 di Aula Oproom Setda kabupaten Pandeglang, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, melestarikan badak jawa bisa dilakukan dengan memberikan edukasi intensif kepada para generasi muda sejak dini, mendorong partisipasi aktif dalam kampanye dan acara komunitas.
“Tentunya hal tersebut sangat penting untuk kelestarian alam dan kelestarian badak jawa,” ujarnya.
“Mari kita wariskan bumi yang berseri kepada anak cucu kita dengan menjaga agar badak tetap lestari, karena menjaga badak berarti menjaga keseimbangan alam, dan menjaga keseimbangan alam berarti menjaga kehidupan kita semua,” sambungnya.
Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN SMH Banten Dr.Eko Wahyu Wibowo mengatakan FGD World Rhino Day melibatkan para mahasiswa dan pelajar tingkat SLTA di Kabupaten Pandeglang.
Adapun tujuanya, lanjut Eko adalah edukasi, untuk kelestarian badak ujung kulon, karena badak ujung kulon merupakan ikonya kekayaan hayati Indonesia yang terancam punah.
“Maka dari itu harus kita jaga keberadaanya,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Rahmat Jultika mengatakan FGD merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menjaga, melestarikan alam dan menyelamatkan badak jawa dari kepunahan.
“Jangan sampai ada lagi kejadian pemburuan terhadap badak ujung kulon,” ungkapnya.
“Dengan memberikan edukasi kepada generasi muda, jika sudah dewasa nanti mereka bisa memahami dan terlibat langsung dalam menjaga dan melestarikan badan ujung kulon,” pungkasnya.
Kegiatan FGD World Rhino Day 2025 dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Badan Sedunia yang terselenggara berkat kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan UIN SMH Banten.***
Penulis: Red