Menu

Mode Gelap
Ketua DPRD Pandeglang Dicatut Oknum Penipuan Begini Kata Kaukus Akademisi Pandeglang Soal 100 Hari Kerja Gubernur Banten Puluhan Tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu dan Naik Perahu MK Tetapkan Sekolah Negeri dan Swasta Gratis Soal Raperda Penyertaan Modal dan RPJMD, Wagub Banten: Harus Untung Tidak Rugi Lagi Dokumen Pendirian Koperasi Merah Putih di Pandeglang Diteken

Kilas Daerah

Puluhan Tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu dan Naik Perahu

badge-check


					Puluhan Tahun Tak Tersentuh Pembangunan, Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu dan Naik Perahu Perbesar

Sungguh miris dan sangat memperihatinkan perjuangan seorang ibu hamil Wiwin (21) warga Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang harus ditandu dan naik perahu kecil saat hendak melahirkan.

Wiwin ditandu menggunakan bambu pakai sarung oleh beberapa warga lainnya harus melewati medan ekstrem dengan kondisi jalan rusak parah sejauh kurang lebih 7 kilometer dari tempat kediaman menuju pasilitas kesehatan atau puskesmas.

Momen ibu hamil yang ditandu pakai sarung bambu melewati jalan rusak dan ekstrem, lalu menyeberangi sungai dengan perahu kecil itu yang viral di media sosial.

Alam, suami dari Wiwin, menceritakan perjuangan istrinya saat hendak melahirkan itu, saat media yang mengunjungi kediamannya yang harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari jalan desa tersebut.

“Benar Pak kejadian itu, saya bawa istri ditandu dulu, terus dilanjut naik perahu karena jalan rusak parah, enggak bisa pakai kendaraan ke Puskesmas,” tutur Alam kepada media, Jumat (30/05/2025) sambil menggendong bayi yang baru lahir itu.

Alam mengatakan, bahwa jarak tempuh sebelum ke puskesmas dari rumah ke titik awal naik perahu sekitar 3 kilometer. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu kecil sejauh 7 kilometer ke pasilitas kesehatan.

“Kalau dihitung dari rumah sampai ke Puskesmas Cikeusik, itu sekitar 2 jam perjalanan,” katanya.

“Setelah sampai di titik pemberhentian perahu, baru dijemput oleh Ambulance dari Puskesmas Cikeusik,” sambungnya.

Alam menyebutkan, bahwa kondisi infrastruktur jalan di kampungnya sudah puluhan tahun rusak tanpa perbaikan.

“Udah lama jalan enggak pernah diperbaiki, 45 tahun lebih. Dari saya kecil udah begini rusaknya. Kalau ada yang sakit atau mau lahiran, pasti ditandu, terus naik perahu kecil,” ujarnya.

Beruntung, proses persalinan Wiwin berjalan lancar. Ia melahirkan bayi perempuan dengan berat 2,8 kilogram dalam kondisi sehat jasmani dan rohaninya.

“Alhamdulillah bayi selamat, sehat, istri juga selamat,” ujarnya.

Ia mengharapkan pemerintah daerah maupun pusat bisa turun tangan memperbaiki akses jalan di kampungnya tersebut.

“Harapan saya dan warga lainnya pemerintah bisa segera memperbaiki jalan di sini. Soalnya mau ke tempat kesehatan aja susah. Mudah-mudahan ada perhatian,” harapnya.***

Penulis: Red

Baca Lainnya

Ketua DPRD Pandeglang Dicatut Oknum Penipuan

1 Juni 2025 - 01:38 WIB

Begini Kata Kaukus Akademisi Pandeglang Soal 100 Hari Kerja Gubernur Banten

31 Mei 2025 - 17:30 WIB

Soal Raperda Penyertaan Modal dan RPJMD, Wagub Banten: Harus Untung Tidak Rugi Lagi

29 Mei 2025 - 07:07 WIB

Dokumen Pendirian Koperasi Merah Putih di Pandeglang Diteken

28 Mei 2025 - 21:28 WIB

Komisi 4 DPRD Pandeglang Dorong Pemkab Alokasikan TPP Nakes RSUD Berkah

28 Mei 2025 - 19:36 WIB

Trending di Kilas Daerah