Menu

Mode Gelap
Dugaan Monopoli Tender Layanan Haji, Ini Empat Tuntutan Aksi Demo MPH di Jakarta Rayakan HUT ke 4, Porwan Pandeglang Mengusung Tema Solidaritas Berkarya Menuju Indonesia Emas Pemprov Banten Siapkan Kantor Sekretariat MBG Atasi Kendala di Lapangan KPK Incar Ida Fauziah, Sepak Dukung Penjarakan Pejabat Korup di Kemenaker Selokan di Perumahan Taman Mutiara Indah Kota Serang Dikeluhkan, Warga Minta Ini Soroti Polemik Pencabutan Kartu Liputan, Jusuf Rizal: Kebebasan Bertanya Bukan Alasan Mengabaikan Etika

Kancah Publik

Rumah Baca Marenda Gaungkan Satu Buku Satu Aksi sebagai Gerakan Berkarya

badge-check


					Rumah Baca Marenda Gaungkan Satu Buku Satu Aksi sebagai Gerakan Berkarya Perbesar

Rumah Baca Marenda sukses menyelenggarakan pelatihan “Satu Buku, Satu Aksi: Membaca Buku, Membuat Proyek Kecil Literasi” pada Minggu, 28 September 2025, di Dharmasraya, Sumbar, pukul 08.00–16.00 WIB.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber profesional diantaranya Muhammad Subhan (penulis, pegiat literasi, Founder Sekolah Menulis Elipsis) dan Muhammad Didit (jurnalis, kontributor TVRI Sumbar). Pelatihan dipandu langsung oleh Pendiri sekaligus Ketua Rumah Baca Marenda, Dr. Amar Salahuddin, M.Pd.

Muhammad Subhan menyampaikan materi seputar motivasi literasi, peningkatan minat baca-tulis, serta teknis dasar penulisan cerita fiksi disertai praktik.

Sementara itu, Muhammad Didit membawakan materi mengenai penggalian proyek literasi dari lapangan dan platform digital.

Menurut Amar, peserta berasal dari jenjang SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan guru dengan total 50 orang. Suasana pelatihan berlangsung antusias. Dalam praktik menulis cerita inspiratif bertema ibu, sejumlah peserta terbawa emosi hingga menitikkan air mata.

“Pelatihan ini bukan sekadar ajang kumpul atau berbagi materi, tetapi gerakan konkret untuk mengubah budaya baca menjadi budaya berkarya. Kami ingin peserta tidak hanya membaca, tetapi menerjemahkan bacaan menjadi aksi nyata, sekecil apa pun itu,” ujar Amar.

Ia menegaskan bahwa Rumah Baca Marenda akan terus menjadi ruang belajar yang terbuka, inklusif, dan inspiratif.

“Ke depan, kami berharap kegiatan ini melahirkan karya, komunitas, dan jejaring literasi baru di Dharmasraya,” tambahnya.

Dua peserta turut menyampaikan kesan dan harapan mereka.
Risky Yunia Putri mengaku sangat terkesan dengan suasana dan pengalaman yang diperoleh.

“Kami bukan hanya mendapat ilmu membaca dan menulis, tetapi juga dorongan untuk menghasilkan karya. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berjalan dan menjadi budaya, agar generasi muda semakin mencintai literasi dan berani mewujudkannya lewat tulisan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Jantika menyampaikan rasa syukur dapat mengikuti Suluh Marenda 2025. Ia menilai kegiatan ini hangat, inspiratif, dan aplikatif karena narasumber berasal dari latar belakang yang beragam.

Ia berharap pelatihan seperti ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelajar, mahasiswa, dan masyarakat.***

Penulis: Red

Baca Lainnya

Dugaan Monopoli Tender Layanan Haji, Ini Empat Tuntutan Aksi Demo MPH di Jakarta

30 September 2025 - 20:37 WIB

KPK Incar Ida Fauziah, Sepak Dukung Penjarakan Pejabat Korup di Kemenaker

30 September 2025 - 15:22 WIB

Soroti Polemik Pencabutan Kartu Liputan, Jusuf Rizal: Kebebasan Bertanya Bukan Alasan Mengabaikan Etika

30 September 2025 - 08:42 WIB

Ketum PWI Minta Biro Pers Istana Klarifikasi Soal Pencabutan Kartu Liputan Wartawan CNN Indonesia

28 September 2025 - 19:34 WIB

Dewas BPJS Kesehatan Ajak Pekerja Perkebunan, Perjuangkan Hak JKN

27 September 2025 - 21:55 WIB

Trending di Kancah Publik