Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah meminta bank-bank Himbara melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap Koperasi Merah Putih terutama di Provinsi Banten. Pendampingan ini dinilai krusial agar koperasi di daerah beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
“Ini kan masing-masing wilayah sudah dibagi bank penyalurnya. Jadi saya minta tidak hanya sebatas penyaluran saja, tapi juga dilakukan pembinaan,” kata Dimyati saat menghadiri Rakor Regional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Plaza BNI, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Jumat (26/9/2025).
Pembinaan itu, lanjutnya, terutama diperlukan pada sektor manajemen keuangan. Misalnya bagaimana mengatur arus kas yang baik serta pengelolaan neraca.
Menurut Dimyati, ke depan Koperasi Merah Putih akan menjadi pasar yang tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga relatif lebih murah, tetapi juga menjadi tempat penjualan produk-produk UMKM masyarakat setempat.
“Sehingga perputaran ekonomi masyarakat akan semakin tinggi. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik,” ujarnya.
Saat ini, kata Dimyati, Koperasi Merah Putih di Provinsi Banten sudah merata di seluruh desa dan kelurahan. Dari total 1.553 desa kelurahan, hanya satu desa yang belum terbentuk, yakni Desa Adat Kanekes karena kepala adat setempat yang tidak mengizinkan.
“Di sana suku adat Baduy. Jadi total sudah 99,99 persen terbentuk,” pungkasnya.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM Farida Farichah mengatakan, kegiatan rakor ini melibatkan beberapa daerah di antaranya Provinsi Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Farida menekankan, untuk menyukseskan program ini, seluruh stakeholder diharapkan dapat berkolaborasi agar program bisa cepat terakselerasi hingga ke tingkat bawah.
Tujuan lain pertemuan ini adalah agar pemda mendapatkan pemahaman secara menyeluruh mengenai Koperasi Merah Putih. Pada kesempatan ini hadir juga beberapa lembaga mitra seperti Bulog, Pertamina, Bio Farma, PT Telkom, PT Pupuk Indonesia, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
“Para mitra ini sengaja kami hadirkan agar bisa berinteraksi langsung dengan masing-masing pemda, sehingga ketika pulang ke daerahnya masing-masing sudah mendapat gambaran apa yang harus dilakukan,” pungkasnya.***
Penulis: Red