Wartasih (50), warga kampung Ciakar Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang, kini hanya bisa pasrah dan menahan rasa sakit dari tumor ganas yang menjangkitnya.
Janda yang memiliki dua orang anak ini tak bisa berbuat banyak lantaran tak memiliki biaya untuk mengobati penyakitnya setelah suaminya meninggal dunia satu tahun lalu.
Yuli, anak pertama Wartasih kepada media mengungkapkan, bahwa orangtunya telah mengidap penyakit gula darah sejak 12 tahun lalu. Di tahun 2024 lalu, ibunya memiliki luka di tangan dan benjolan di leher. Kemudian Yuli membawa ibunya untuk berobat ke RSUD Malingping dan mendapat tindakan operasi pada tangan ibunya yang mengalami luka.
“Jadi waktu itu kata dokter gak bisa ditangani sekaligus, karena saat itu yang parah tangan maka dilakukan operasi tangan. Dan pengobatannya selama 8 bulan untuk sembuh, karena ada gula darah,” tuturnya, Rabu 30 April 2025.
Setelah luka di tangannya membaik, benjolan yang ada di leher ibunya itu semakin membesar. Dan saat ini benjolan yang di vonis sebagai tumor ganas itu sudah seukuran kepalan telapan tangan orang dewasa.
“Saat diperiksa lagi untuk diobati ke RSUD Malingping, dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi di Rumah Sakit Dharmais. Tapi katanya untuk pemeriksaan CT scan di RSUD Malingping. Kalo tumor ini baru satu tahun,” ujarnya.
Namun sebelum melakukan pemeriksaan CT scan, Yuli mengaku orangtunya meminta untuk pulang lantaran ia mengaku dirinya dan orangtuanya sudah tak lagi memiliki biaya sebagai bekal operasional saat berobat.
“Saya mengurus ibu sudah 12 tahun dan saat ini saya sudah tidak punya dana untuk biaya operasional saat berobat, meskipun untuk berobat atau operasi ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tuturnya.
Yuli berharap ada bantuan pemerintah dan orang dermawan untuk kesembuhan ibu tercintanya.
“Semoga ada jalan kesembuhan untuk ibu saya, terimakasih banyak,” harap Yuli.
Bagi siapapun yang ingin memberikan sebagai rezeki untuk membantu pengobatan Wartasih bisa langsung menghubungi putrinya di no hp 0858 9300 7132 (Yuli).***
Penulis: Red